FIFA akan menggelar rapat exco pada 30 Mei 2011.
VIVAnews - Nasib sepakbola Indonesia akan lewat rapat exco FIFA pada 30 Mei 2011. Saat ini, Komite Normalisasi sedang menyusun laporan mengenai Kongres yang berakhir tanpa keputusan tersebut.
Pernyataan ini disampaikan Agum kepada wartawan, Sabtu, 21 Mei 2011. Menurut Agum, Komite Normalisasi juga sedang berupaya agar FIFA selaku otoritas sepakbola dunia tidak sampai menjatuhkan sanksi bagi Indonesia.
"Saya belum bisa memastikan apakah akan ada Kongres lanjutan. Kami akan menyusun laporan lengkap untuk diserahkan kepada FIFA. Selanjutnya FIFA akan menggelar rapat exco pada 30 Mei 2011," kata Agum.
"Kelanjutannya akan diputuskan pada sidang itu. Saya berharap pada Thierry (Regenass) dan Van Hatum (Wakil FIFA yang hadir pada Kongres PSSI). Saya minta kepada mereka agar FIFA tidak menjatuhkan sanksi," beber Agum.
Hujan interupsi mewarnai jalannya Kongres PSSI, Jumat, 20 Mei 2011. Peserta yang menjadi bagian kelompok 78 silih berganti melontarkan keinginan mereka agar George dan Arifin bisa dimasukkan dalam daftar calon ketua umum. Mereka bahkan menganggap keputusan FIFA melarang keduanya sebagai kesalahan.
Suasana Kongres semakin panas, karena Agum tak ingin menuruti keinginan Kelompok 78. Melihat kondisi yang semakin tidak kondusif, Agum akhirnya memutuskan untuk mengetuk palu untuk membubarkan Kongres PSSI yang digelar di Hotel Sultan itu.
Agum menambahkan dua wakil FIFA Thierry Regenass dan Van Hatum mengaku sangat kecewa dengan sikap peserta Kongres PSSI. Menurut Agum, keduanya tidak terima saat kelompok 78 mulai mempermalukan FIFA, menghujat organisasi, dan Regenass selaku perwakilan FIFA di Kongres PSSI.
Pernyataan ini disampaikan Agum kepada wartawan, Sabtu, 21 Mei 2011. Menurut Agum, Komite Normalisasi juga sedang berupaya agar FIFA selaku otoritas sepakbola dunia tidak sampai menjatuhkan sanksi bagi Indonesia.
"Saya belum bisa memastikan apakah akan ada Kongres lanjutan. Kami akan menyusun laporan lengkap untuk diserahkan kepada FIFA. Selanjutnya FIFA akan menggelar rapat exco pada 30 Mei 2011," kata Agum.
"Kelanjutannya akan diputuskan pada sidang itu. Saya berharap pada Thierry (Regenass) dan Van Hatum (Wakil FIFA yang hadir pada Kongres PSSI). Saya minta kepada mereka agar FIFA tidak menjatuhkan sanksi," beber Agum.
Hujan interupsi mewarnai jalannya Kongres PSSI, Jumat, 20 Mei 2011. Peserta yang menjadi bagian kelompok 78 silih berganti melontarkan keinginan mereka agar George dan Arifin bisa dimasukkan dalam daftar calon ketua umum. Mereka bahkan menganggap keputusan FIFA melarang keduanya sebagai kesalahan.
Suasana Kongres semakin panas, karena Agum tak ingin menuruti keinginan Kelompok 78. Melihat kondisi yang semakin tidak kondusif, Agum akhirnya memutuskan untuk mengetuk palu untuk membubarkan Kongres PSSI yang digelar di Hotel Sultan itu.
Agum menambahkan dua wakil FIFA Thierry Regenass dan Van Hatum mengaku sangat kecewa dengan sikap peserta Kongres PSSI. Menurut Agum, keduanya tidak terima saat kelompok 78 mulai mempermalukan FIFA, menghujat organisasi, dan Regenass selaku perwakilan FIFA di Kongres PSSI.
"Dari apa yang mereka sampaikan, mudah-mudahan tidak ada sanksi bagi Indonesia. Semuanya berpulang pada 30 Mei nanti," pungkas Agum.
No comments:
Post a Comment